ATTENTION!!!



Sebagian artikel di blog ini disadur dari berbagai sumber.
Bukan bermaksud apa-apa ,hanya ingin berbagi siapa tahu memberi manfaat bagi teman-teman semua.

Kamis, 13 Maret 2014

Pengendalian Diri


Seringkali kita merasa begitu sedih saat mengalami sesuatu yang kurang menyenangkan dalam hidup, kita merasa semua sudah tidak ada gunanya lagi, semua usaha yang kita lakukan tidak ada artinya sama sekali, semua sia-sia, yang kita pikirkan hanya lah rasa sakit,,,sakit,,,dan sakit sehingga tak jarang kita melupakan kebahagian atau hal-hal positif yang sebenarnya masih kita miliki.



Disaat kita berbahagia kita cenderung melupakan hal-hal buruk yang telah atau akan terjadi, kita begitu
bahagia dan melupakan kemungkinan bagaimana esok hari akan kita jalani. Kita menolak merusak perasaan bahagia kita dengan harus memikirkan bagaimana kemarin atau bagaimana esok. Disinilah peranan pengendalian diri itu sangat penting, saat sedih atau bahagia kita harus tetap memiliki pengendalian diri.

Kesedihan tidak akan berlangsung selamanya,karena hari terpanjang pun akan ada akhirnya nah jadi kita harus yakin bahwa semua akan berlalu kita tidak boleh terus terpuruk atau berlarut-larut menyesali dan menyalahkan diri, kita harus percaya bahwa dalam kesedihan pun ada hal yang harus tetap kita syukuri. Bayangkan saja, saat kita dalam kesedihan kita biasanya berpikir lebih dalam, ingatan kita juga lebih tajam, kita kembali memutar semua memory tentang masa silam dan disinilah terjadi instropeksi diri. Pada situasi ini kita benar2 menelanjangi diri kita sendiri, kesalahan dan kebodohan terkecil pun di masa lalu akan bisa kita sadari dan temukan.

Jika kita bisa memahami bahwa hidup sesungguhnya hanyalah sebuah pelajaran maka tidak akan ada lagi tragedy seperti Galau, Frustasi,bunuh diri dan sebagainya. Saat kesedihan datang menghampiri, kita cukup mengatakan pada diri kita sendiri bahwa semua ini hanya seperti kita harus mempelajari sebuah pelajaran yang tidak begitu kita sukai tapi akan bermanfaat di kemudian hari, waktu belajar untuk sebuah mata pelajaran tidak akan lebih dari 2 jam seberapa bosan dan tidak sukanya pun kita mari mencoba tetap melewati waktu 2 jam itu dengan sabar hingga datang saatnya berganti pelajaran baru. Nah begitulah cara kita mengendalikan diri dalam menghadapi kesedihan, ambil sisi positifnya dan bersabar dalam mejalaninya.
Begitu juga dalam menghadapi kebahagiaan kita tidak boleh lengah dan harus tetap waspada, kemungkinan setelah kebahagiaan akan datang ujian. Kehidupan seringkali bejalan seperti roda kadang diatas dan kadang di bawah, selama nafas kita masih berhembus roda itu akan terus berputar.

 “Bahagia sewajarnya dan bersedih seperlunya”

Pengendalian diri bukan hanya di perlukan pada saat sedih atau bahagia tapi juga pada  saat marah,bingung, malu dan sebagainya, pengendalian diri dimaksud kan agar kita tidak berlebihan dalam bersikap.
Kemampuan dalam pengendalian diri akan membuat kita lebih bijaksana dalam menjalani hidup.


Keep calm in every moment and condition !!!!!


Selasa, 11 Maret 2014

Sebuah Kegagalan



Setiap perjalanan sudah seharusnya memiliki tujuan,,,,,,tujuan disini adalah sesuatu yang membuat kita mau melakukan hal-hal tertentu,sesuatu yang memberi kita alasan cukup kuat sehingga kita mau melakukan hal-hal sulit untuk mendapatkannya.
Dalam hidup seringkali kita memiliki banyak keinginan, kita berusaha mencoba untuk mendapatkan semua itu. Dan setelah berusaha dengan berbagai cara semua yang kita lakukan pada saat nya akan menemui sebuah titik akhir, gagal atau berhasil adalah titik akhir dari semua yang kita usahakan. 
Gagal,,,,, seringkali hasil ini meninggalkan sebuah luka dalam perjalanan kita, rasa sakit dan keterpurukan effect dari kegagalan kadang membuat kita begitu patah sehingga engggan untuk kembali mencoba bangkit.
Sehingga sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa hidup adalah sebuah perjalanan selalu ada alasan di setiap peristiwa walau terkadang kita tidak penah mengerti alasannya tapi ia selalu memberikan pelajaran. Kegagalan mungkin memang sangat menyakitkan tapi pada akhirnya justru rasa sakit inilah yang akan membuat kita lebih kuat, lebih tangguh dan lebih bersemangat. Nikmat kemenangan hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang pernah mengalami kegagalan.

Gagal itu biasa terus berusaha itu baru luar biasa “


Dan yang harus benar-benar kita ingat adalah bahwa kesalahan terbesar bukanlah kegagalan itu sendiri tapi lebih kepada ketika kita berhenti dan menyerah sebelum merasakan kemenangan.




Tidak jarang sebuah kegagalan atau kesalahan justru malah menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih menakutkan di kemudian hari, terus belajar dan tidak mudah patah adalah kunci untuk menjalani hidup yang sesungguhnya.







So let's get up and try again....!!!!

Dedicated for all people who still keep trying !


Kamis, 06 Maret 2014

Menghargai Perbedaan Pendapat



Suatu kejadian perbedaan pendapat dengan rekan kerja yang terjadi pada saat bekerja telah membuat saya sedikit berfikir untuk dapat berintropeksi diri dari kesalahan, keakuan dan sedikit ego diri.


Terkadang kita sebagai manusia merasa kita yang paling benar, dan kita mungkin pernah meremehkan pendapat, atau saran dari orang, terutama dari orang yang kita anggap lebih rendah status sosialnya, atau seorang yang baru kita kenal. Kerap ketika kita menjadi seorang pemimpin sering muncul keangkuhan pribadi dalam menerima pendapat dan kritik, dan kita meremehkan anak buahnya.


Padahal sesorang disebut pemimpin jika dia memiliki anak buah. Sering juga kita mengabaikan hati nurani, dalam pengambilan keputusan, sebenarnya perbedaan pendapat adalah suatu anugrah yang patut disukuri, karena dengan perbedaan pendapat kita bisa memiliki banyak pilihan keputusan, atau alternative penyelesaian masalah.

Sering kita sakit hati ketika ide atau gagasan kita tidak diterima oleh sahabat, rekan kerja, rekan bisnis, keluarga, dan suatu hubungan interaksi social lainnya. Coba kita berfikir positif jika pendapat kita belum dipakai, mungkin pendapat orang lain lebih tepat untuk meyelesaikan permasalahan. Dengan kita bisa menerima pendapat atau pandangan orang lain, dan tidak maksakan kehendak, adalah cermin dari kedewasaan, kebijaksanaan dari seseorang, seorang yang sudah berpribadi matang, cenderung akan menghargai pendapat orang lain, dan orang yang belum dewasa akan cenderung memaksakan keakuaanya.

Saat persaingan dunia kerja, atau sebagai penunjukan keeksistensian seseorang, terkadang sesorang dengan tak mau mengalah ingin pendapatnya dihargai, dan diakui sebagai ide miliknya. Sering saya lihat karena perbedaan pendapat orang berkelahi fisik, atau saling mendendam dan berniat untuk saling menjatuhkan.


Hal tersbut kurang lah bermanfaat, yang terjadi adalah suatu kerusakan, dan sikap saling memusuhi. Seperti sifat asli bangsa Indonesia yang suka bermusyawarah untuk mufakat
yang saat ini sudah jauh ditinggalkan, dengan banyaknya pendapat berbeda juga bisa menginspirasi munculnya ide baru hasil penggabungan fisi beberapa orang yang ada.

Jadi kenapa tidak kita bergabung bersama untuk mendapat ide yang lebih baik, atau menghargai ide orang lain saat ide kita tidak diterima. Tetapi kita juga janganlah congkak ketika ide kita diterima. Mari kita saling menghargai perbedaan pendapat diantara kita. Karena manusia terdiri dari banyak pemikiran. Dan mari kita buat perbedaan menjadi hal yang menyatukan.


" Bersifat lapang dada saat ide kita tidak diterima adalah sebuah proses kematangan diri "
" Menghargai perbedaan pendapat adalah sangat bijaksana"

Senin, 03 Maret 2014

Reflection







Seorang ibu yang sudah tua memiliki dua pot, yang setiap hari dipanggul pada bahu dengan menggunakan sepotong bambu. Salah satu pot retak, dan lainnya tidak  dan selalu dapat diisi air sampai penuh. Tiba di rumah setelah perjalanan panjang dari sungai, air dalam pot retak hanya tinggal setengah.

 Selama dua tahun ini berlangsung setiap hari, di mana ibu membawa pulang hanya satu dan setengah pot air. Tentunya pot yang tidak retak tadi merasa sangat bangga dengan prestasinya tersebut. Tapi pot retak merasa malu dan sedih karena kekurangan hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

 Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada wanita tua dekat sungai. "Aku malu, sebab air bocor melalui celah-celah dalam tubuh saya sepanjang jalan menuju ke rumah." Ibu tersenyum, "Apakah kau melihat bunga berwarna-warni di jalan yang kita lalui, sebaliknya di jalur lainnya tidak ada? Kareana saya sudah tahu kekurangan kamu, jadi aku menabur benih dan bunga di jalur yang kamu lewati setiap hari dalam perjalanan pulang  dan kami menyiram benih itu. Selama dua tahun aku bisa memetik bunga cantik untuk menghias meja.. Jika kamu tidak memiliki kekurangan itu, maka rumah tidak akan seindah ini karena ada bunga. "

 

 Kita semua memiliki kelemahan dari masing-masing . Tapi retak dan kelemahan adalah apa yang membuat hidup kita dengan menyenangkan dan memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka. Jangan takut cacat. Ketahuilah bahwa dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita

Berdamai dg masalah


Berdamai dg masalah

 




 

Suatu hari seorang professor memulai sebuah kelas dengan mengangkat gelas berisi air. Ia mengangkat gelas tersebut dan bertanya kepada siswanya, “Berapa kira-kira berat gelas ini?”

“Satu ons!” “Dua ons!” Tiga ons!”… terdengar jawaban bersahutan dari siswa-siswanya.

”Saya tidak begitu pasti sampai saya menimbangnya,” kata professor

“tapi pertanyaan saya adalah apa yang terjadi jika saya mengangkatnya selama semenit?”.

“Tak kan terjadi apa-apa”, kata siswa-siswa tersebut.

“Baik, jika saya mengangkatnya selama satu jam?” tanya professor.

“Tangan Anda akan terasa pegal”, jawab para siswa.

“Kalau saya angkat selama seharian penuh?”

“Tangan Anda akan sakit, bahkan mungkin bisa terluka otot-ototnya dan Anda harus dirawat di rumah sakit tentunya”, jawab salah satu siswa dan disambut tawa seluruh siswa di kelas tersebut.

“Tepat sekali”, jawab professor. “Tapi apakah kesakitan saya tersebut disebabkan karena berat gelas tersebut berubah?” lanjut professor.

“Tidak,” jawab siswa serentak, “itu karena otot-otot Anda menerima tegangan yang terlalu lama”.
Profesor kembali bertanya, “Lalu apa yang harus saya lakukan?”

Seisi kelas terdiam. Tiba-tiba salah seorang siswa menjawab, “Letakkan gelas tersebut”.

“Excactly, tepat sekali!” jawab sang professor. “Problem dan masalah dalam hidup dapat diibaratkan mengangkat gelas ini. Camkan kata-kata ini, mengangkatnya lebih lama akan membuatmu merasa pegal. Mengangkat lebih lama lagi dapat membahayakanmu, bahkan dapat membunuhmu.”

“Sangat penting berpikir tentang tantangan-tantangan dalam hidup, tapi akan LEBIH PENTING meletakkannya sejenak setiap mengakhiri hari saat kalian semua beranjak tidur dan tidak membawanya bersama tidurmu. Dengan begitu kalian tidak akan merasa tertekan, kalian bangun di pagi hari dengan rasa segar, kuat dan tegar menghadapi setiap tantangan dan masalah yang datang.”

Pelajaran:


“kegagalan bukanlah suatu masalah yang besar. Anda harus pernah merasakannya untuk mengetahui apa arti sebuah kesuksesan. Banyak orang tidak siap dengan sebuah situasi kegagalan. Belajarlah dari kegagalan meski itu terjadi berkali-kali!”